1.
Pengertian
Karangan Narasi
Karangan merupakan karya tulis hasil dari
kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui
bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum
dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan
persuasi.
Mengarang merupakan
suatu keterampilan berbahasa yang digunakan secara tidak langsung dalam
berkomunikasi dengan orang lain. Kenyataan ini menuntut pengarang agar terampil
memanfaatkan tulisan, struktur bahasa, dan kosakata. Mengarang juga merupakan
kegiatan produktif, ekspresif (Tarigan, 1982).
Mengarang adalah
keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan melalui bahasa
tulis kepada pembaca untuk dipahami
tepat seperti yang dimaksudkan oleh penulis. Pengertian ini mengandung
empat unsur penting yaitu:
1. gagasan.
2. bahasa
tulis,
3. untuk
membaca,
4. terpahami
(Widyamartaya, 1990: 9).
Suparno (2004:31)
menyebutkan mengarang adalah mengungkapkan atau menyampaikan gagasan dengan
bahasa tulis. Lebih lanjut Suparno menjelaskan
gagasan dalam karangan memiliki jenjang (hierarki) dan secara menjenjang
pula gagasan itu dapat diungkapkan dalam dan dengan berbagai unsur.
Karangan dapat
dibedakan beberapa macam, diantaranya karangan narasi. Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan satu atau
beberapa kejadian dan bagaimana berlangsungnya peristiwa-peristiwa tersebut.
Rangkaian kejadian ini biasanya disusun menurut urutan waktu (secara
kronologis). Parera (1986:38) menyatakan bahwa istilah narasi atau naratif berasal
dari bahasa Inggris, narration
(cerita) dan narrative (yang
menceritakan). Sedangkan Keraf (2001:136) menjelaskan narasi padat yaitu suatu
bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada
pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi.
Narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang
bertujuan menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman
manusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu (Semi, 2003:29).
Narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan
dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca tentang suatu peristiwa yang telah
terjadi (Keraf, 2000:136). Dari dua pengertian yang diungkapkan oleh Atarsemi
dan Keraf. Dapat kita ketahui bahwa narasi berusaha menjawab sebuah proses yang
terjadi tentang pengalaman atau peristiwa manusia dan dijelaskan dengan rinci
berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu.
Narasi adalah suatu karangan yang biasanya
dihubung0hubungkan dengan cerita. Oleh sebab itu sebuah karangan narasi atau
paragraf narasinya hanya kita temukan dalam novel. Cerpen, atau hikayat (Zaenal
Arifin dan Amran Tasai, 2002:130). Narasi adalah karangan kisahan yang
memaparkan terjadinya sesuatu peristiwa, baik peristiwa kenyataan, maupun
peristiwa rekaan (Rusyana, 1982:2).
Karangan narasi adalah
karangan yang menceritakan satu atau beberapa kejadian dan bagaimana
berlangsungnya peristiwa-peristiwa tersebut. Rangkaian kejadian atau peristiwa
ini biasanya disusun menurut urutan waktu (secara kronologis). Dalam referensi
lain disebutkan bahwa narasi adalah sejenis cerita yang penggarapannya
berdasarkan urutan waktu (kronologis). Kejadian yang dijalin di dalamnya dapat bersifat khayal atau fakta, atau
jalinan di antara keduanya.
Dari pendapat- pendapat di atas, dapat diketahui ada
beberapa halyang berkaitan dengan narasi. Hal tersebut meliputi:
1. berbentuk cerita atau kisahan,
2. menonjolkan pelaku,
3. menurut perkembangan dari waktu ke
waktu,
4. disusun secara sistematis.
2. Ciri-ciri Karangan Narasi
Menurut Keraf (2000:136), yaitu:
Ø Menonjolkan unsur perbuatan atau
tindakan.
Ø dirangkai dalam urutan waktu.
Ø berusaha menjawab pertanyaan, apa
yang terjadi?
Ø ada konfiks.
Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan
menarik jika tidak ada konfiks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronlogis,
ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31)
sebagai berikut:
Ø Berupa cerita tentang peristiwa atau
pengaalaman penulis.
Ø Kejadian atau peristiwa yang
disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau
gabungan keduanya.
Ø Berdasarkan konfiks, karena tanpa
konfiks biasanya narasi tidak menarik.
Ø Memiliki nilai estetika.
Ø Menekankan susunan secara
kronologis.
Ciri yang dikemikakan Keraf memiliki persamaan dengan Atar
Semi, bahwa narasi memiliki ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan
kronologis atau dari waktu ke waktu dan memiliki konfiks. Perbedaannya, Keraf
lebih memilih ciri yang menonjolkan pelaku.
3.
Langkah-langkah
menulis karangan narasi
1. Tentukan dulu tema dan amanat yang akan
disampaikan.
2. Tetapkan sasaran pembaca kita.
3. Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan
ditampilkan dalam bentuk skema alur.
4. Bagi peristiwa utama itu ke dalam
bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita.
5. Rincian peristia-peristiwa uatama ke
dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita.
6. Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut
pandang.
0 komentar:
Posting Komentar