Powered By Blogger

Apa itu narasi???

Senin, 12 Desember 2011

                                     
1.      Pengertian Karangan Narasi

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Mengarang merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan secara tidak langsung dalam berkomunikasi dengan orang lain. Kenyataan ini menuntut pengarang agar terampil memanfaatkan tulisan, struktur bahasa, dan kosakata. Mengarang juga merupakan kegiatan produktif, ekspresif (Tarigan, 1982).
Mengarang adalah keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami  tepat seperti yang dimaksudkan oleh penulis. Pengertian ini mengandung empat unsur penting yaitu:
1.      gagasan.
2.      bahasa tulis,
3.      untuk membaca,
4.      terpahami (Widyamartaya, 1990: 9).
Suparno (2004:31) menyebutkan mengarang adalah mengungkapkan atau menyampaikan gagasan dengan bahasa tulis. Lebih lanjut Suparno menjelaskan  gagasan dalam karangan memiliki jenjang (hierarki) dan secara menjenjang pula gagasan itu dapat diungkapkan dalam dan dengan berbagai unsur.
Karangan dapat dibedakan beberapa macam, diantaranya karangan narasi. Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan satu atau beberapa kejadian dan bagaimana berlangsungnya peristiwa-peristiwa tersebut. Rangkaian kejadian ini biasanya disusun menurut urutan waktu (secara kronologis). Parera (1986:38) menyatakan bahwa istilah narasi atau naratif berasal dari bahasa Inggris, narration (cerita) dan narrative (yang menceritakan). Sedangkan Keraf (2001:136) menjelaskan narasi padat yaitu suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi.
Narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu (Semi, 2003:29).
Narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca tentang suatu peristiwa yang telah terjadi (Keraf, 2000:136). Dari dua pengertian yang diungkapkan oleh Atarsemi dan Keraf. Dapat kita ketahui bahwa narasi berusaha menjawab sebuah proses yang terjadi tentang pengalaman atau peristiwa manusia dan dijelaskan dengan rinci berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu.
Narasi adalah suatu karangan yang biasanya dihubung0hubungkan dengan cerita. Oleh sebab itu sebuah karangan narasi atau paragraf narasinya hanya kita temukan dalam novel. Cerpen, atau hikayat (Zaenal Arifin dan Amran Tasai, 2002:130). Narasi adalah karangan kisahan yang memaparkan terjadinya sesuatu peristiwa, baik peristiwa kenyataan, maupun peristiwa rekaan (Rusyana, 1982:2).
Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan satu atau beberapa kejadian dan bagaimana berlangsungnya peristiwa-peristiwa tersebut. Rangkaian kejadian atau peristiwa ini biasanya disusun menurut urutan waktu (secara kronologis). Dalam referensi lain disebutkan bahwa narasi adalah sejenis cerita yang penggarapannya berdasarkan urutan waktu (kronologis). Kejadian yang dijalin di dalamnya  dapat bersifat khayal atau fakta, atau jalinan di antara keduanya.
Dari pendapat- pendapat di atas, dapat diketahui ada beberapa halyang berkaitan dengan narasi. Hal tersebut meliputi:
1.      berbentuk cerita atau kisahan,
2.      menonjolkan pelaku,
3.      menurut perkembangan dari waktu ke waktu,
4.      disusun secara sistematis.

2. Ciri-ciri Karangan Narasi

Menurut Keraf (2000:136), yaitu:
Ø  Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
Ø  dirangkai dalam urutan waktu.
Ø  berusaha menjawab pertanyaan, apa yang terjadi?
Ø  ada konfiks.
Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfiks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronlogis, ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31) sebagai berikut:
Ø  Berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis.
Ø  Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi,    dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
Ø  Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
Ø   Memiliki nilai estetika.
Ø  Menekankan susunan secara kronologis.
Ciri yang dikemikakan Keraf memiliki persamaan dengan Atar Semi, bahwa narasi memiliki ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan kronologis atau dari waktu ke waktu dan memiliki konfiks. Perbedaannya, Keraf lebih memilih ciri yang menonjolkan pelaku.

3.         Langkah-langkah menulis karangan narasi

1.      Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan.
2.      Tetapkan sasaran pembaca kita.
3.       Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur.
4.      Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita.
5.      Rincian peristia-peristiwa uatama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita.
6.       Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang.

0 komentar:

Posting Komentar


wYmiNoZ saRaNghaE^^ Copyright © 2009 Designed by Ipietoon Blogger Template for Bie Blogger Template Vector by DaPino