Powered By Blogger

Bahasa Indonesia

Minggu, 11 Desember 2011

Jenis-jenis Kalimat 



Kalimat  adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lain. Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!), dan di dalamnya dapat disertakan tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), pisah (-), dan spasi. Selain itu, kalimat memiliki banyak jenis antara lain yaitu:
A.    Berdasarkan Subjeknya
    Kalimat aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu pekerjaan atau tindakaan.
Contoh: Anita memanjat pohon mangga milik Pak Toni.
Kalimat aktif dibedakan menjadi dua:

    Kalimat aktif intransitif
Kalimat aktif intransitif adalah kalimat yang tidak  dapat diikuti oleh objek penderita.
Contoh: Any berteriak.
    Kalimat aktif transitif
Kalimat aktif transitif adalah kalimat yang dapat diikuti oleh objek penderita. Predikat pada kalimat ini biasanya berawalam me- dan selalu dapatt dirubah menjadi kalimat pasif.
Contoh: Poltak sedang memasak mie.
    Kalimat semi transitif
Kalimat semi transitif adalah kalimat yang tidak  dapat dirubah menjadi kalimat pasif karena disertai oleh pelengkap bukan objek.
Contoh: Ariel keracunan obat.
    Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan/tindakan. Kalimat ini biasanya memiliki predikat berupa kata kerja berawalan di- dan ter- dan diikuti oleh kata depan oleh.
Contoh: Nasi dimasak oleh Tompi.
Kalimat pasif dapat dibedakan menjadi 2 jenis:
    Kalimat pasif  biasa
Kalimat pasif ini biasanya diperoleh dari kalimat aktif transitif. Predikat pada kalimat ini berawalan di-,ter-,ke-an.
Contoh: Piring dicuci Eni.
    Kalimat pasif zero
Kalimat pasif zero adalah kalimat yang objek pelakunya(O2) melekat berdekatan dengan O2 tanpa disisipi dengan kata lain. Predikat pada kalimat ini berakhiran -kan dan akan terjadi penghilangan awalan di-. Predikatnya juga dapat berupa kata dasar berkelas kerja kecuali kata kerja aus. Kalimat pasif zero ini berhubungan dengan kalimat baku.
Contoh:
Ku pukul adik.
Akan  saya sampaikan pesanmu.
B.    Berdasarkan Bentuk Gaya Penyajiannya (Retorikanya)
Kalimat dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
    Kalimat yang melepas
Kalimat yang melepas terbentuk jika kalimat tersebut disusun dengan diawali oleh unsur utama (induk kalimat) dan diikuti oleh unsur tambahan (anak kalimat). Unsur anak kalimat ini seakan-akan dilepaskan saja oleh penulisnya. Jika unsur anak kalimat tidak diucapkan, kalimat itu sudah bermakna lengkap.
Contoh:
Saya akan dibelikan vespa oleh Ayah jika saya lulus ujian sarjana.
Semua warga negara harus menaati segala perundang-undangan yang berlaku agar kehidupan di negeri ini berjalan dengan tertib dan aman.
    Kalimat yang klimaks
Kalimat klimaks terbentuk jika kalimat tersebut disusun dengan diawali oleh anak kalimat dan diikuti oleh induk kalimat. Kalimat belum dapat dipahami jika hanya membaca anak kalimatnya. Sebelum kalimat itu selesai, terasa masih ada sesuatu yang ditunggu, yaitu induk kalimat. Oleh karen itu, penyajian kalimat ini terasa berklimaks dan terasa membentuk ketegangan.
Contoh:
Karena sulit kendaraan, ia datang terlambat ke kantornya.
Setelah 1.138 hari disekap dalam sebuah ruangan akhirnya tiga sandera warga negara Prancis itu dibebaskan juga.3.
    Kalimat yang  berimbang
Kalimat yang berimbang disusun dalam bentuk kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk campuran, Struktur kalimat ini memperlihatkan kesejajaran yang sejalan dan dituangkan ke dalam bangun kalimat yang simetri.
Contoh:
Bursa saham tampaknya semakin bergairah, investor asing dan domestik berlomba melakukan transaksi, dan IHSG naik tajam.
Jika stabilitas nasional mantap, masyarakat dapat bekerja dengan tenang dan dapat beribadat dengan leluasa.
C.    Berdasarkan Pengucapan
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis:
    Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang. Kalimat langsung juga dapat diartikan kaliamt yang memberitakan bagaimana ucapan dari orang lain (orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda petik dua (“….”) dan dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.
Contoh:
Ibu berkata: “Rohan, jangan meletakkan sepatu di sembarang tempat!”
“Saya gembira sekali”,kata ayah,”karena kamu lulus ujian.”
    Kalimat Tak Langsung
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan atau perkataan  orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai lagi dengan tanda petik dua dan sudah dirubah menjadi kalimat berita.
Contoh:
Ibu berkata bahwa dia senang sekali karena aku lulus ujian.
Kakak berkata bahwa buku itu harus segera dikembalikan.
D.    Berdasarkan Jumlah Frasa (Struktur Gramatikal)
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis:
    Kalimat Tunggal
Kallimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola (klausa) yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Kalimat tunggal merupakan kalimat dasar sederhana.
Contoh: 
Ayah merokok (S P)
Adik minum susu (S P O)
Ibu menyimpan uang di dalam laci (S P O K)
Kalimat tunggal  dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
    Kalimat nominal
Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda.
Contoh : Saya siswa kelas VI.
    Kalimat verbal
Kalimat verbal  adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja.
Contoh :  Adik menyapu halaman rumah hingga bersih.
    Kalimat majemuk
Kalimat majemuk terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal yang saling berhubungan baik kordinasi maupun subordinasi. Kalimat majemuk dapat dibedakan atas  3 jenis, yaitu:
    Kalimat majemuk setara
Kalimat ini terbentuk dari 2 atau lebih kalimat tunggal dan kedudukan tiap kalimat sederajat. Kalimat majemuk setara dapat dikelompokkan ke dalam beberapa bagian, yaitu:
    Kalimat majemuk setara penggabungan
Kalimat majemuk setara penggabungan adalah dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata dan atau serta.
Contoh:
Kami mencari bahan dan mereka meramunya.
Ratih dan Ratna bermain bulu tangkis di halaman rumah.
    Kalimat majemuk setara pertentangan.
Kalimat majemuk setara pertentangan adalah dua kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata tetapi, sedangkan, namun,melainkan. Kedua kalimat tersebut menunjukkan hubungan pertentangan.
Contoh:
Indonesia adalah negara berkembang, sedangkan jepang termasuk negara yang sudah maju.
Bukan saya memecahkan gelas itu, melainkan kakak.
    Kalimat majemuk setara pemilihan
Kalimat majemuk setara pemilihan adalah dua atau lebih kalimat tunggal yang dihubungkan oleh kata atau.
Contoh:
Makalah ini harus dikumpukan besok atau minggu depan.
Aku atau dia yang akan kamu pilih.
    Kalimat majemuk setara penguatan.
Kalimat majemuk setara penguatan adalah dua atau lebih kalimat tunggal dihubungkan dengan kata bahkan.
Contoh:
Dia tidak hanya cantik, bahkan dia juga sangat baik hati.
Pencuri itu tidak hanya dipukuli oleh masa, bahkan dia disiksa dengan sadis.
    Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat terdiri atas satu suku kalimat bebas dan satu suku kalimat yang tidak bebas. Kedua kalimat tersebut memiliki pola hubungan yang tidak sederajat. Bagian yang memiliki kedudukan lebih penting (inti gagasan) disebut sebagai klausa utama (induk kalimat). Bagian yang lebih rendah kedudukakannya disebut dengan klausa sematan (anak kalimat).
Contoh: Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern, para hacker masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.
    Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran terdiri atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat atau kebalikannya.
Contoh: Karena hari sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang.
E.    Berdasarkan Isi atau Fungsinya
Kalimat dapat dibedakan menjadi 4 jenis:
    Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah biasanya diakhiri dengan tanda seru (!) dalam penulisannya. Sedangkan dalam bentuk lisan, kalimat perintah ditandai dengan intonasi tinggi.
Contoh : Gantilah bajumu !
    Kalimat larangan
Contoh: Jangan membuang sampah sembarangan !
    Kalimat ajakan
Contoh: Tolong temani nenekmu di rumah !
    Kalimat Berita
Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu. Dalam penulisannya, biasanya diakhiri dengan tanda titik (.) dan dalam pelafalannya dilakukan dengan intonasi menurun. Kalimat ini mendorong orang untuk memberikan tanggapan.
    Kalimat berita kepastian
Contoh: Nenek akan datang dari Bandung besok pagi.
    Kalimat berita pengingkaran
Contoh: Saya tidak akan datang pada acara ulang tahunmu.
    Kalimat berita kesangsian
Contoh: Bapak mungkin akan tiba besok pagi.
    Kalimat Tanya
Kalimat tanya adalah kalimat yang bertujuan untuk memperoleh suatu informasi atau reaksi (jawaban) yang diharapkan. Kalimat ini diakhiri dengan tanda tanya(?) dalam penulisannya dan dalam pelafalannya menggunakan intonasi menurun. Kata tanya yang dipergunakan adalah bagaimana, dimana, berapa, kapan.
Contoh:
Mengapa gedung ini dibangun tidak sesuai dengan disainnya?
Kapan Tomas kembali ke Inggris?
    Kalimat Seruan
Kalimat seruan adalah kalimat yang digunakan untuk mengungkapakan perasaa ‘yang kuat’ atau yang mendadak. Kalimat seruan biasanya ditandai dengan intonsi yang tinggi dalam pelafalannya dan menggunakan tanda seru (!) atau tanda titik (.) dalam penulisannya.
Contoh:
Aduh, pekerjaan rumah saya tidak terbawa.
Bukan main, eloknya.
F. Berdasarkan Unsur Kalimat
Kalimat dapat dibedakan ke dalam 2 jenis:
    Kalimat lengkap
Kalimat lengkap adalah kalimat yang sekurang-kurangnya terdiri dari  satu buah subyek dan satu buah predikat. Kalimat Majas termasuk ke dalam kalimat lengkap.
Contoh :
Mahasiswa berdiskusi di dalam kelas.
Ibu mengenakan kaos hijau dan celana hitam.
    Kalimat tidak lengkap
Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang tidak sempurna karena hanya memiliki subyek saja, atau predikat saja, atau objek saja atau keterangan saja. Kalimat tidak lengkap biasanya berupa semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, seruan, larangan, sapaan dan kekaguman.
Contoh:
Selamat sore
Silakan Masuk!
Kapan menikah?
Hei, Kawan…
G.    Berdasarkan Susunan  S-P
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
    Kalimat Versi
Kalimat versi adalah kalimat yang predikatnya mendahului subjeknya. Kata atau frasa tertentu yang pertama muncul akan menjadi kunci yang akan mempengaruhi makna untuk menimbulkankesan tertentu, dibandingkan jika kata atau frasa ditempatkan pada urutan kedua. Kalimat ini biasanya dipakau untuk penekanan atau ketegasan makna.
Contoh:
Ambilkan koran di atas kursi itu!
Sepakat kami untuk berkumpul di taman kota.
    Kalimat Inversi
Kalimat inversi adalah kalimat yang susunan dari unsur-unsur kalimatnya sesuai dengan pola kalimat dasar bahasa Indonesia (S-P-O-K).
Contoh:
Penelitian ini dilakukan mereka sejak 2 bulan yang lalu.
Aku dan dia bertemu di cafe ini.
H.    Kalimat Minor dan mayor
    Kalimat Minor
Kalimat minor ialah kalimat yang mengandung satu unsur pusat (inti).
Contoh:
Diam!
Ibu.
Pergi!
    Kalimat mayor
Kalimat mayor ialah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur pusat (inti).
Contoh:
Saya mengantuk.
Presiden berkunjung ke Australia.
Saya menonton film semalam.
I.    Kalimat Dasar (inti)
Kalimat dasar yakni kalimat yang tidak disertai unsur keterangan baik keterangan subjek, predikat ataupun objek. Kalimat dasar merupakan struktur yang paling pokok. Artinya struktur dasar meliputi unsur subjek, predikat atau dan objek serta pelengkap.
Contoh:
Pencarian korban banjir di Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, Sumatera Utara masih terus berlanjut.

0 komentar:

Posting Komentar


wYmiNoZ saRaNghaE^^ Copyright © 2009 Designed by Ipietoon Blogger Template for Bie Blogger Template Vector by DaPino