RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SSN-RSBI
SMP Negeri 9 Kendari
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII/Gasal
Tema/Topik nbsp; : Menjelaskan
Alur Cerita, Pelaku, dan Latar Novel
Kemampuan/Aspek : Membaca Sastra
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (satu
x pertemuan)
Tahun Pelajaran : 2011/2012
A. Standar Kompetensi
15. Memahami buku novel remaja (asli atau
terjemahan) dan antologi puisi.
B. Kompetensi Dasar
15.1 Menjelaskan alur cerita, pelaku, dan latar
novel (asli atau terjemahan).
C. Indikator
1.
Kognitif
a.
Proses
1)
Mengetahui
jenis-jenis alur dan karakter-karakter pelaku dalam novel.
2)
Mengetahui
ciri-ciri kalimat yang menunjukkan latar dalam novel asli atau terjemahan.
b.
Produk
1)
Menentukkan
alur dan karakter pelaku dengan bukti teks yang terdapat dalam novel asli atau
terjemahan.
2)
Menentukkan
latar novel dengan bukti yang faktual.
2.
Psikomotor
Menganalisis keterkaitan antarunsur instrinsik dalam
novel asli atau terjemahan.
3.
Afektif
a.
Karakter
1)
Tanggung jawab
2)
Tekun
3)
Kreatif
4)
Kritis
5)
Disiplin
b.
Keterampilan Sosial
1)
Berbahasa yang
baik dan benar
2)
Komunikatif
3)
Inisiatif dalam (kerja sama) kelompok
4)
Berbahasa santun dan komunikatif
5)
Berpartisipsi dalam (kerja sama) kelompok
D. Tujuan Pembelajaran
1.
Kognitif
a.
Proses
Setelah bertanya jawab tentang hal-hal
yang berkaitan dengan karakter tokoh novel remaja (asli atau terjemahan), siswa
diharapkan dapat:
1)
Mengetahui
jenis-jenis alur dan karakter-karakter pelaku dalam novel.
2)
Mengetahui
ciri-ciri kalimat yang menunjukkan latar dalam novel asli atau terjemahan.
b.
Produk
Setelah membahas dan mendiskusikan
hasil pencapaian tujuan proses di atas,
siswa diharapkan dapat:
1)
Menentukkan
alur dan karakter pelaku dengan bukti teks yang terdapat dalam novel asli atau
terjemahan.
2)
Menentukkan
latar novel dengan bukti yang faktual.
2.
Psikomotor
Setelah mempelajari dan berlatih menguasai hasil pencapaian
tujuan produk di atas, siswa secara mandiri diharapkan dapat menganalisis keterkaitan antarunsur
intrinsik dalam novel asli atau terjemahan.
3.
Afektif
a.
Karakter
Dengan
arahan, bimbingan, dan motivasi yang diberikan oleh guru siswa diharapkan dapat
terlibat secara aktif dan produktif baik dalam proses pembelajaran di kelas
pada umumnya maupun dalam melaksanakan tugas kelompok dan tugas mandiri pada
khususnya dengan memperlihatkan kemajuan berprilaku positif yang meliputi tekun, aktif, kreatif, kritis, tanggung
jawab, jujur, kerja sama, dan disiplin.
b.
Keterampilan
Sosial
Dengan
arahan, motivasi, dan strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru di kelas
siswa diharapkan dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran di kelas
dengan menunjukkan kemajuan kecakapan sosial yang meliputi, inisiatif dalam
(kerja sama) kelompok, berbahasa dengan baik dan benar dan komunikatif, dan
partisipasi dalam (kerja sama) kelompok.
E.
Materi Pembelajaran
1.
Pengertian
novel
2.
Kutipan novel
asli atau terjemahan
3.
Pengertian dan
perbedaan unsur intrinsik dan ekstrinsik
4.
Alur
5.
Pelaku
6.
Perwatakan
7.
Latar novel
F.
Model dan Metode Pembelajaran
1.
Model
Pembelajaran: Pembelajaran Kontekstual
2.
Metode:
Tanya jawab, pemodelan, diskusi, penugasan, dan unjuk kerja
G. Bahan/Media
1.
Novel/cuplikan
novel
2.
Buku penunjang
yang sesuai
3.
LKS
H. Alat
1.
Format
Evaluasi:Proses dan Hasil
2.
Pedoman
Penilaian dan Penskoran
I.
Skenario Pembelajaran
Pertemuan
|
Kegiatan
|
Alokasi Waktu
|
Pertama
|
Kegiatan Awal
1.
Peserta didik
berdoa bersama dengan religius.
2.
Guru dan
siswa bertanya jawab tentang keadaan siswa.
3.
Guru mengecek
kehadiran siswa dengan disiplin dan rajin.
4.
Guru mengecek
kesiapan siswa dan keadaan sarana belajar.
5.
Guru
menanyakan pengalaman peserta didik yang terkait dengan materi yang akan
diajarkan.
6.
Peserta didik
bertanya jawab tentang unsur intrinsik alur cerita, pelaku, dan latar.
7.
Penggalian
pengetahuan awal peserta didik tentang materi unsur intrinsik yang terdapat
dalam novel asli atau terjemahan.
8.
Peserta didik
menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran dengan santun dan ingin
tahu.
9.
Peserta didik
menyimak penjelasan alur kegiatan pembelajaran dengan santun dan kreatif.
Kegiatan Inti
1.
Guru memperlihatkan
salah satu contoh novel pada peserta didik.
2.
Guru dan peserta didik bertanya jawab tentang
jenis-jenis alur dan pelaku serta latar yang terdapat dalam novel dan
keterkaitan antara unsur alur dan tokoh, latar dan tokoh, serta latar dan
alur.
3.
Guru
membagikan contoh cuplikan novel beserta cara menentukan alur, pelaku, latar dan keterkaitan antara unsur alur dan tokoh,
latar dan tokoh, serta latar dan alur novel yang terdapat dalam cuplikan
novel tersebut.
4.
Guru dan
peserta didik bertanya jawab tentang menentukan alur, pelaku, latar dan keterkaitan antara unsur alur dan tokoh,
latar dan tokoh, serta latar dan alur novel yang terdapat dalam cuplikan
novel tersebut.
5.
Peserta didik
membentuk kelompok bersama teman sebangkunya.
6.
Guru
membagikan LKS beserta cuplikan novel
kepada setiap kelompok.
7.
Setiap
kelompok bekerja sama dalam menyelesaikan LKS dan guru mengawasi serta
memberikan pengarahan kepada kelompok yang mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan tugasnya.
Kegiatan
Akhir
1.
Peserta didik
mengumpulkan lembar jawaban LKS di depan kelas.
2.
Guru dan
peserta didik mengadakan refleksi.
3.
Guru dan peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
4.
Guru dan
peserta didik mengakhiri kegiatan pembelajaran.
|
15 menit
90 menit
15 menit
|
J.
Sumber Pembelajaran
1.
Buku Bahasa
Indonesia SMP Kelas VIII
2.
Lembar
Kerja Siswa (LKS)
3.
Buku Siswa
4.
Silabus
K. Evaluasi dan Penilaian
1.
Evaluasi
a.
Evaluasi
Proses: dilakukan berdasarkan pengamatan terhadap aktivitas peserta (siswa) dalam menggarap tugas, diskusi,
kegiatan tanya jawab, dan dialog informal.
b.
Evaluasi
Hasil: dilakukan berdasarkan analisis hasil pengerjaan tugas dan pengerjaan
tes, dan pengamatan unjuk keterampilan (performance)
2.
Penilaian
a.
Teknik
1.
Tes
tertulis
2.
Pemberian
tugas
b.
Instrumen
1.
Tentukanlah
jenis alur cerita yang terdapat dalam kutipan novel (asli atau terjemahan) yang
diberikan pada Anda!
2.
Tentukanlah tokoh
utama dan tokoh sampingan beserta karakter dari setiap tokoh yang terdapat
dalam kutipan novel (asli atau terjemahan) yang diberikan pada Anda dengan
bukti teks!
3.
Tentukanlah
latar cerita (tempat, waktu, dan suasana) yang terdapat dalam kutipan novel
(asli atau terjemahan)!
4.
Jelaskan
keterkaitan unsur intrinsik yang terdapat dalam novel, antara unsur:
a.
Alur dan tokoh,
b.
Latar dan
tokoh,
c.
Latar dan alur!
L.
Pedoman Penilaian
1.
Tes uraian
No.
|
Aspek yang Dinilai
|
Skor
|
1.
|
1.
Peserta didik dapat
menentukan jenis alur cerita yang terdapat dalam kutipan novel dengan tepat.
2.
Peserta didik kurang dapat
menentukan jenis alur cerita yang terdapat dalam kutipan novel dengan tepat.
3.
Peserta didik tidak dapat
menentukan jenis alur cerita yang terdapat dalam kutipan novel dengan tepat.
|
3
2
1
|
2.
|
1.
Peserta didik dapat
menentukan tokoh utama dan tokoh sampingan beserta watak setiap tokoh yang
terdapat dalam kutipan novel dengan tepat.
2.
Peserta didik kurang dapat
menentukan tokoh utama dan tokoh sampingan beserta watak setiap tokoh yang
terdapat dalam kutipan novel dengan tepat.
3.
Peserta didik tidak dapat
menentukan tokoh utama dan tokoh sampingan beserta watak setiap tokoh yang
terdapat dalam kutipan novel dengan tepat.
|
3
2
1
|
3.
|
1.
Peserta didik dapat
menentukan latar cerita (tempat, waktu, dan suasana) yang terdapat dalam
kutipan novel dengan tepat.
2.
Peserta didik kurang dapat menentukan
latar cerita (tempat, waktu, dan suasana) yang terdapat dalam kutipan novel
dengan tepat.
3.
Peserta didik tidak dapat
menentukan latar cerita (tempat, waktu, dan suasana) yang terdapat dalam
kutipan novel dengan tepat.
|
3
2
1
|
4.
|
1.
Peserta didik dapat
menjelaskan keterkaitan unsur intrinsik antara unsur alur dan tokoh, latar
dan tokoh, serta latar dan alur yang terdapat dalam novel.
2.
Peserta didik kurang dapat
menjelaskan keterkaitan unsur intrinsik antara unsur alur dan tokoh, latar
dan tokoh, serta latar dan alur yang terdapat dalam novel.
3.
Peserta didik
tidak dapat menjelaskan keterkaitan unsur intrinsik antara
unsur alur dan tokoh, latar dan tokoh, serta latar dan alur yang terdapat
dalam novel.
|
3
2
1
|
Jumlah
|
12
|
Keterangan
perolehan skor pada setiap soal
Untuk skor
maksimal:
1.
Nomor satu
dengan total 3
2.
Nomor dua
dengan total 3
3.
Nomor tiga
dengan total 3
4.
Nomor empat
dengan total 3
Sehingga,
jumlah skor maksimal = 12 (jumlah keseluruhan total skor) perhitungan nilai
akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut.
2.
Panduan
Pemberian Nilai
Skor Nilai
|
Skor Nilai
|
Skor Nilai
|
12
100
|
7 58,33
|
3 25
|
11 91,66
|
6 50
|
2 16,66
|
10 83,33
|
5 41,66
|
1 8,33
|
9 75
|
4 33,33
|
|
8 66.66
|
3.
Panduan
Observasi Sikap
No.
|
Aspek yang Dinilai
|
Skor
|
||||
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
||
1.
|
Sikap
terhadap mata pelajaran
a.
Menyiapkan
alat tulis/mencatat pelajaran
b.
Memperhatikan
pembelajaran saat dimulai dan diakhiri.
c.
Perhatian
terpusat pada pelajaran.
d.
Menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar
|
|||||
2.
|
Sikap
terhadap guru di kelas
a.
Memberi
salam pada awal dan akhir
b.
Ramah/sopan
santun terhadap guru
c.
Bekerja
sama dengan guru selama pembelajaran
|
|||||
3.
|
Sikap
terhadap proses pembelajaran
a.
Tekun
b.
Aktif
c.
Kreatif
d.
Kritis
e.
Tanggung
jawab
f.
Jujur
g.
Kerjasama
|
|||||
4.
|
Sikap
yang berkaitan dengan nilai-nilai tertentu
a.
Tidak
mengotori kelas
b.
Berpakaian
rapi dan sesuai dengan aturan sekolah
|
|||||
Jumlah skor
|
80
|
4.
Pedoman
Penilaian Sikap
Rumusan
Nilai = x 100
Panduan
Pemberian Nilai
S N
|
S N
|
S N
|
S N
|
S N
|
S N
|
S N
|
S N
|
80
100
|
70
97,5
|
60
75
|
50
62,5
|
40 50
|
30 37,5
|
20
25
|
10 12,5
|
79
98,75
|
69
86,25
|
59
73,75
|
49
61,25
|
39 48,75
|
29 36,25
|
19
23,75
|
9 11,25
|
78
97,5
|
68
85
|
58
72,5
|
48
60
|
38 47,5
|
28 35
|
18
22,5
|
8
10
|
77
96,25
|
67
83,75
|
57
71,25
|
47
58,75
|
37 46,25
|
27 33,75
|
17
21,25
|
7 8,75
|
76
95
|
66
82,5
|
56
70
|
46
57,5
|
36 45
|
26 32,5
|
16
20
|
6 7,5
|
75
93,75
|
65
81,25
|
55
68, 75
|
45
56,25
|
35 43,75
|
25 31,25
|
15
18,75
|
5 6.25
|
74
92,5
|
64
80
|
54
67,5
|
44
55
|
34 42,5
|
24 30
|
14
17,5
|
4 5
|
73
92,25
|
63
78,75
|
53
66,25
|
43
53,75
|
33 41,25
|
23 28,75
|
13
16,25
|
3 3,75
|
72
90
|
62
77,75
|
52
65
|
42
52,5
|
32 40
|
22 27,5
|
12
15
|
2 2,5
|
71
88,75
|
61
76,25
|
51
63, 75
|
41
51,25
|
31 38,75
|
21 26,25
|
11
13,75
|
1 1,25
|
5.
Skala
Nilai Sikap
A.
85-100=sangat
baik; B. 84-75= bai; C. 74-65 = cukup, D.
S≤64= Kurang
Kendari, 2012
Diketahui :
Guru Pamong,
Asmaya, S.Pd.
NIP 19740724 199802 2 003
|
Mahasiswa ybs,
Nurma Yunita
Stambuk A1D108026
|
LEMBAR KERJA SISWA
Standar Kompetensi : Membaca Sastra
15. Memahami buku novel remaja (asli atau
terjemahan) dan
antologi puisi
Kompetensi Dasar : 15.1 Menjelaskan alur cerita, pelaku,
dan latar novel (asli atau
terjemahan)
Tujuan Pembelajaran :
1.
Mampu
menentukan jenis alur cerita, pelaku, dan latar novel (asli terjemahan)
2.
Mampu
menentukan jenis dan karakter tokoh.
3.
Mampu
menentukan latar novel.
4.
Mampu
menganalisis keterkaitan antarunsur intrinsik novel.
Ringkasan Materi :
Alur, pelaku, dan latar novel
adalah beberapa dari unsur intrinsik yang terdapat dalam karya sastra novel
atau cerpen.
1.
Alur
Secara
umum, alur adalah adalah
tahapan-tahapan peristiwa yang dihadirkan oleh para pelaku (tokoh) dalam suatu
cerita, sehingga membentuk rangkaian cerita yang menarik. Dilihat dari
pola urutan bagian alur dalam sebuah
novel atau cerita, alur dibagi menjadi tiga jenis yaitu sebagai berikut.
a.
Alur maju, yaitu alur yang menggambarkan urutan peristiwa secara urut dari awal
sampai akhir.
b.
Alur mundur
atau flash back atau juga dikenal dengan sorot balik, yaitu sebuah cerita yang diawali dari ending cerita kemudian
dilanjutkan dengan peristiwa awal sehingga ending tersebut terjadi. Flash back
tersebut diceritakan dengan cara membayangkan kejadian sebelumnya, melalui
mimpi, lamunan, atau penceritaan tokoh.
c.
Alur
campuran, yaitu alur cerita yang rangkaian peristiwanya bergerak
secara acak.
2.
Pelaku
` Dalam
sebuah karya sastra novel ataupun cerpen, pelaku (tokoh) adalah orang yang
ambil bagian atau berperan dalam suatu cerita dan biasanya digambarkan dengan
ciri – ciri menonjol dan watak yang berbeda-beda yang membedakan antara tokoh
yang satu dengan tokoh yang lainnya. Dilihat
dari perannya dalam cerita, kedua tokoh tersebut adalah sebagai berikut.
a.
Tokoh utama, yaitu tokoh sentral yang menjadi pusat cerita atau tokoh yang diceritakan. Ciri-ciri tokoh ini adalah tokoh ini
muncul dari awal cerita sampai akhir.
b.
Tokoh pendamping, yaitu tokoh yang berperan
mendukung dan atau menyertai keberadaan tokoh utama.
Peran tokoh pendamping bisa dalam bentuk teman dari tokoh utama,
orang tua, saudara, atau yang lainnya.
Dilihat
dari karakter tokoh, penokohan terbagi menjadi tiga yaitu sebagai berikut.
a.
Tokoh antagonis, yaitu tokoh dengan karakter keras, jahat atau sesuatu yang kurang
bagus.
b.
Tokoh protagonist, yaitu tokoh dengan karakter baik.
c.
Tokoh
tritagonis, yaitu tokoh netral atau tokoh ketiga yang
biasanya menjadi penengah konflik antara antagonis dan tritagonis.
3.
Latar
Latar
(setting) merupakan lukisan tempat, waktu, dan suasana terjadinya peristiwa yang terdapat dalam cerita atau
novel. Latar secara umum, dibagi menjadi tiga.
a.
Latar
tempat, yaitu latar
yang menggambarkan lokasi terjadinya
peristiwa yang diceritakan dalam sebuah cerita.
b.
Latar waktu,
yaitu latar yang menggambarkan kapan sebuah peristiwa itu
terjadi.
c.
Latar suasana,
yaitu latar yang mendeskripsikan suasana
yang melatarbelakangi peristiwa.
Latihan
Hari/tanggal :
Nama :
Kelas :
Petunjuk
Bacalah cuplikan novel di bawah ini dengan saksama bersama
teman sebangkumu! Kemudian jawablah beberapa pertanyaan yang ada di bawah ini!
SELEMBAR SUTERA KENANGAN
Di desa di kaku Gunung Fujiyama,
pernah tinggal pemuda bernama Ito. Ia petani rajin. Selalu mengerjakan sawah
ladangnya dengan baik. Selain itu, Ito juga sangat memerhatikan kelestarian
alam.
Ito suka memelihara tanaman. Di
pekarangan rumahnya ia membuat pembibitan, yang selanjutnya ditanam kembali di
lahan-lahan gundul. Ia juga pecinta binatang. Ia sedih melihat seseorang
membunuh hewan secara sewenang-wenang.
Suatu kali ketika pulang dari
ladi\ang, Ito melihat seseorang hendak memanah burung bangau. Panah pemburu
hampir melesat kalau saja Ito tidak mencegah.
“Jangan, Tuan! Jangan bunuh
bangau itu! Biar ia terbang bebas!” teriak Ito. Pemburu mengurungkan niatnya
dan burung itu terbang menjauh.
“Hei, beraninya kau
menghalang-halangi kemauanku!’ pemburu itu sangat marah kepada Ito.
“Maafkan saya, Tuan,” jawab Ito,
“saya merasa sayang kalau bangau itu dibunuh. Bukankah lebih baik ia dibiarkan
bebas agar bisa terbang menghiasi langit. Tentu sangat sedap dipandang mata.”
“Aku pemburu! Sudah menjadi pekerjaanku
memburu dan menangkap hewan. Kau terlalu lancang karena menghalang-halangi
pekerjaanku. Aku telah kau rugikan!” gerutu pemburu. Kemarahannya tak juga
mereda.
“Segalanya sudah terjadi, Tuan.
Sekali lagi maafkanlah saya,” Ito mengulangi permintaan maafnya. “Saya bersedia
member ganti rugi kalau Tuan memang menghendaki.”
“Peduli sekali kau dengan bangau
yang akan kupanah tadi?” ujar pemburu merasa heran.
“Bukan hanya itu, Tuan. Kepada
semua binatang aku merasa perlu untuk melindungi agar tidak terjadi kepunahan,”
kata Ito, lalu memberikan sejumlah uang kepada pemburu itu.
Waktu terus berlalu, dan
datanglah musim dingin. Salju menutupi daerah di mana Ito berada. Di malam hari
terdengar suara ketukan. Ito cepat-cepat mendekat ke arah pintu.
Begitu pintu terbuka, tampak
seorang gadis menggigili kedingianan di luar. Wajahnya kuyu, tangannya mendekap
di dada.
“Masuklah! Akan kubuatkan
hidangan hangat untukmu,” kata Ito seraya mempersilakan perempuan yang belum
dikenalnya itu masuk. Pemuda itu lalu menghidangkan makanan hangat dan sellimut
tebal.
“Adik dari mana dan mau ke
mana?” Tanya Ito, seraya menatap wajah si gadis.
“Aku yatim piatu, tiada bersanak
saudara. Aku berasal dari tempat yang jauh sekali,” jawab si Gadis.
Sejak itu si Gadis tinggal di
rumah Ito. Kepada Ito ia minta dibelikan benang sutera untuk ditenun menjadi
kain.
“Aku ingin membuat tenunan kain
sutera, Kak,” ujar si Gadis. “Selama ini Kakak begitu baik kepadaku. Aku harus
bekerja untuk membalas kebaikan Kak Ito.”
“Jangan begitu, Dik. Bukankah
kita memang harus berbuat baik kepada siapa pun,” kata Ito sambil tersenyum.
“Kak! Sebelum menenun, aku ingin
berpesan kepadamu,” kata si Gadis. Ito memerhatikan dan mengangguk. “Selama aku
sedang menenun di dalam kamar, janganlah sekali-kali Kakak masuk.”
Ito memerhatikan dan mengingat
pesan si Gadis.
Keesokan harinya si Gadis
berhasil menyelesaikan selembar kain sutera. Ito membawa dan menjualnya ke
pasar. Di luar dugaan, kain itu berhasil laku dengan harga sangat tinggi.
“Banyak samurai yang memesan kain
sutera itu, Dik,” kata Ito kepada si Gadis.
“Asalkan Kak Ito menyediakan
benang sutera, aku akan selalu membuat kain sutera untuk dijual,” sahut si
Gadis.
Si Gadis semakin rajin membuat
kain sutera. Siang malam ia berada di dalam kamar untuk menenun. Tidak jarang
ia lupa makan dan minum karena begitu sibuk dengan pekerjaannya.
Suatu kali Ito mendapati gadis
itu tidak makan dan minum selama dua hari. Ito merasa sangat kasihan. Maka
tanpa pikir panjang, ia masuk ke dalam kamar untuk menyuguhkan makanan.
Betapa terkejut Ito melihat
kenyataan di depannya! Ia mendapati seekor bangau sedang menenun kain. “Oh,
maafkan aku, Dik!” serunya, penuh penyesalan. Bangau, yang sudah kembali
kewujud semula itu menteskan air mata. Lalu terabng meninggalkan kamar.
Ada tenunan yang belum
terselesaikan. Ito lalu menyelesaikannya sehingga menjadi selembar sutera
indah. Kain itu tidak dijual, melainkan akan dijadikan kenang-kenangan di
sepanjang hidupnya.
Sumber:
Wijono,2000
Tentukanlah jenis alur cerita yang terdapat dalam kutipan novel (asli
atau terjemahan) yang diberikan pada Anda!
1.
Tentukanlah
tokoh utama dan tokoh sampingan beserta karakter dari setiap tokoh yang
terdapat dalam kutipan novel (asli atau terjemahan) yang diberikan pada Anda
dengan bukti teks!
2.
Tentukanlah latar
cerita (tempat, waktu, dan suasana) yang terdapat dalam kutipan novel (asli
atau terjemahan)!
3.
Jelaskan
keterkaitan unsur intrinsik yang terdapat dalam novel, antara unsur:
a.
alur dan tokoh,
b.
latar dan
tokoh,
c.
latar dan alur!
Media
Dari Jendela SMP (Cuplikan)
Joko membungkukkan
badannya dalam–dalam. Melongok ke dalam laci. Dan menyumpah-nyumpah. Begitu
banyak sampah di dalam sana, seakan–akan sampah seluruh Jakarta dibuang ke
situ. Ini pasti perbutan si Gino.
Dulu Gino malah pernah
menaruh bangkai seekor tikus di dalam laci di bawah mejanya. Tidak sengaja
benda lunak dan dingin itu terpegang oleh Joko ketika dia sedang
membesihkan kelas mereka. Terperanjat dia
lekas-lekas dia menarik tangannya ke luar. Dan menghitung
jarinya. Untung jumlahnya masih utuh. Binatang apa yang
barusan dipegangnya? Astaga! Untung dia tidak menggigit! Buru-buru Joko membungkuk. Melongok ke dalam laci. Bersiap-siap untuk memukul binatang itu dengan
sapunya dan matanya yang sudah melotot dengan
gagangnya itu membentur bangkai seekor tikus! “Sialan geramnya sambil menendang bangku si Gino
dengan gemasnya. Dia pasti sengaja menaruh
bangkai tikus itu di sana. Tidak mungkin sang
tikus itu di sana. Tidak mungkin sang tikus sengaja mau mati di situ.
Teman-temanya memang senang
mengolok–olokkan Joko. Mentang-mentang dia cuma seorang anak babu. Sudah l
tahun ibunya bekerja sebagai pembantu di sekolah ini. Dan untuk membantu
ibunya, Joko membersihkan kelas setiap pagi. Satu jam sebelum pintu gerbang
sekolah dibuka.
Waktu masih kecil dulu, Joko mau
menjadi kacung. Tukang membersihkan kelas.
Malu. Dia pernah menolak masuk sekolah, malu
dikatai anak babu oleh teman-temannya. Lalu
Joko melihat ibunya harus bangun lebih pagi. Mengambil
alih tugasnya. Memompa air. Membersihkan kelas. Membersihkan WC. Mengepel serambi sekolah. Dan Joko merasa
terenyuh. Tidak sampai hati melihat ibunya
bekerja seorang diri. Ibu sudah cukup
menderita. Sejak muda dia harus berjuang seorang
diri menghidupi mereka berdua. Ayah Joko entah pergi kemana. Sampai sekarang
Joko sendiri belum tahu di mana laki-laki itu berada. Dia belum pernah
melihatnya. Dia malah tidak tahu, adakah seorang laki-laki yang pantas
dipanggilnya Ayah. Ibunya yang mencari makan untuk mereka. Dengan bekerja
menjadi pembantu di sekolah ini. Begitu berat penderitaan Ibu sampai rambutnya
sudah putih semua, padahal kulit mukanya masih kencang. Ibu tidak marah ketika
Joko tidak mau membersihkan kelas, tetapi Ibu menangis ketika Joko menolak
sekolah.
“Lihat tuh Joko,” gerutu Pak Prapto
kalau malam-malam kebetulan dia melihat Joko sedang belajar di bawah pelita.
Joko dan ibunya tinggal di belakang sekolah. Rumah Pak Prapto dan pondok ibu
Joko hanya dibatasi oleh sebidang kebun. Anak babu, tetapi otaknya cerdas. Hampir tiap tahun jadi
juara kelas. Padahal tiap hari dia bekerja keras. Makannya Cuma singkong! Tapi
badannya begitu bagus. Tegap. Tidak loyo seperti anak-anakmu! Barangkali karena
setiap hari dia bekerja! Tidak cuma makan dan tidur saja!”
Meskipun di depan istrinya Pak
Prapto selalu memuji Joko, di depan Joko sendiri dia tidak pernah bilang
apa-apa. Tetapi meskipun demikian, Joko sangat mengaguminya. Dan diam-diam
memuja Pak Prapto. Itu sebabnya kalau tidak tepaksa, Joko tidak mau berkelahi
di halaman sekolah. Ditunggunya saja sampai sekolah usai. Supaya Pak Prapto
tidak marah. Dan Ibunya tidak usah dipanggil. Ah, tidak sadar Joko jadi
tersenyum sendiri. Dan senyumnya lenyap ketika ibu muncul.. “Buat apa
berkelahi, Joko?” Diangkatnya dagu Joko sampai muka anaknya menghadap ke arahnya.
Dibersihkanya sisa darah di mulut dan hidung Joko dengan sehelai handuk basah.
Lalu ditekanya handuk kemukanya,seolah-olah dengan dinginnya handuk dia ingin
mengompres muka anaknya yang babak belur. “Apa yang kau cari dengan berkelahi?
Apa yang kau dapat kalau sudah seperti ini? Tidak tahu diri! Kau anak pembantu.
Anak orang tidak punya. Anak orang miskin! Buat apa cari susah sama orang
kaya?” “Dia menghina saya” sahut Joko uring-uringan. “Kau memang anak babu,”
desis ibu menahan tangis. “Kau harus membuktikan itu kelak, kalau kau sudah
jadi orang! Punya titel, pangkat, kaya. Bukan dengan berkelahi! Kau tidak
membuktikan apa-apa dengan babak belur begini! Coba lihat, hari ini kau tidak
sekolah. Pelajaranmu pasti ketinggalan!” Dari jauh Joko sudah melihat
teman-temannya berkerumun di depan papan pengumuman. Pasti ada pengumuman hasil
ujian, pikir Joko sambil mempercepat langkahnya. “Selamat, Jab” seru Titi
sebelum Joko sempat mendekati papan itu. “Kamu lulus” “Kita lulus semua?” Tanya
Joko gembira. Titi menggeleng,” Banyak juga yang gagal.” “Kamu bagaimana?”
“Untung lulus.” “Wulan?” tanya Joko tak sabar. “Oh, dia sih pasti lulus.”
Analisis Unsur Intrinsik (alur, pelaku, dan latar
cerita)
1.
Alur
Alur dari cerita ini adalah alur campuran
(maju mundur) yaitu alur yang rangkaian ceritanya bergerak secara acak. Cerita
ini dikatakan memiliki alur campuran karena cerita ini mengisahkan tentang
peristiwa yang dialami Joko saat ini dimana ia mendapati laci mejanya yang
dipenuhi sampah. Dan karena peristiwa ini , ia jadi teringat pada peristiwa
yang sama yang ia alami di masa lalu. Hal ini dapat dilihat pada paragraf satu.
Kemudian pada paragraf dua juga menceritakan tentang kisah Joko di masa lalu
yaitu saat ia masih kecil dulu. Setelah itu pada paragraph tiga kembali
menceritakan tentang kisah yang dialami Joko saat ini. Demikian seterusnya.
Dari keterangan singkat atas, maka disimpulkan bahwa cerita ini memiliki alur
campuran.
2.
Pelaku (tokoh)
a.
Tokoh utama dari cerita ini adalah
Joko. Watak Joko: dia baik, rajin, cerdas dan mudah marah.
·
Watak mudah marah dapat di lihat pada
paragraph pertama dimana Joko menyumpah-nyumpah karena melihat lacinya penuh
sampah. kemudian masih pada paragraph pertama yaitu pada kalimat “sialan sambil
menendang bangku si Gino dengan gemasnya.” Selain itu, dapat juga dilihat pada
paragraf enam pada pertanyaan ibunya yaitu, “Buat apa berkelahi Joko?” dari
bukti ini menunjukkan watak Joko yang mudah marah.
·
Watak baik, rajin dan cerdas dapat
dilihat pada paragraf pertama yaitu Joko membantu ibunya membersihkan kelas
setiap pagi dan paragraph lima yang menggambarkan betapa cerdas dan rajinnya
Joko.
b.
Tokoh sampingan dari cerita ini
adalah:
·
ibu Joko wataknya sabar, penyayang,
dan pekerja keras.
·
Gino, dan teman-teman Joko wataknya
jahil.
·
pak Prapto wataknya baik dan
berwibawa.
·
Titi wataknya baik.
3.
Latar
Latar dari cerita ini, yaitu adalah
sebagai berikut.
a.
Latar tempat:
·
di kelas,
·
di sekolah,
·
di rumah
b.
Latar waktu:
·
Pagi hari, saat Joko melongok ke
dalam laci dan menemukan sampah di dalam sana.
·
Malam hari, saat Joko sedang
belajar.
c.
Latar suasana:
·
Mengharukan yaitu saat Joko melihat
ibunya membersihkan kelas, WC, dan mengepel serambi kelas seorang diri. Selain
itu, Joko dan ibunya juga hanya tinggal di sebuah rumah kecil di belakang
sekolah karena mereka hanyalah orang miskin, orang yang tidak punya, dan hanya
seorang babu.
4.
Keterkaitan antara unsur intrinsik
a.
Alur dan tokoh
Keterkaitan antara alur dan tokoh yaitu dapat dilihat
pada tahap awal cerita dimana Joko mengalami peristiwa yang membuat ia marah
yaitu lacinya dipenuhi dengan sampah. Pada peristiwa itu, sangat jelas
kehadiran tokoh Joko yaitu yang mengalami peristiwa.
b.
Latar dan tokoh
Dari cerita ini disimpulkan bahwa keterkaitan antara
latar tokoh memiliki keterkaitan yang erat. Hal ini dapat dilihat pada status
Joko sebagai siswa. Maka jelas bahwa latar dari cerita ini adalah di kelas atau di sekolah. Hal ini
dapat di lihat pada paragraf pertama.
c.
Latar dan alur
Keterkaitan antara latar dan alur yaitu latar menjadi
tempat peristiwa yang kemudian menjalankan alur. Dalam cerita ini dapat dilihat
pada peristiwa saat Joko melihat hasil pengumuman kelulusannya di sekolah.
Latar sekolah menjadi tempat terjadinya peristiwa tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar