Powered By Blogger

TEORI BELAJAR UNTUK PENGAJARAN

Sabtu, 10 Desember 2011


    Ada beberapa pendapat yang menyangkut hubungan antara teori belajar dengan teori pengajaran. Berikut ini akan dikemukakan lima pendekatan penggunaan tori belajar psikologi dalam menyusun tori pengajaran.

1.    Pendekatan Modifikasi Tingkah Laku
Pendekatan modifikasi tingkah laku telah didefinisikan secara khusus dan diterapkan dalam bidang klinis dan pendidikan. Kaidah – kaidah belajarnya diturunkan dari studi laboratorius proses belajar. Teori modifikasi tingkah laku sesungguhnya diturunkan dari teori belajar behaviouristik terutama dari Skinner, Pavlop, dan Hull. Modifikasi tingkah laku muncul sekitar tahun 1950-an ketika B.F. Skinner menggunakan kaidah operant conditioning. Ada dua ciri utamanya pertama, ia mendorong pendidik untuk menggunakan kaidah – kaidah penguatan (reinforcement) dalam mengidentifikasi aspek – aspek penting dalam belajar, dan mengatur kondisi sedemikian rupa agar siswa memperoleh reward. Kedua, ia mendorong para pendidik agar mengidentifikasi karakteristik siswa dan karakteristik situasi belajar sedemikian rupa, untuk menentukan apa yang harus dilakukan siswa ke arah tujuan pendidikan.



2.    Pendekatan Teori Belajar Kognitif
Bruner berpendapat bahwa teori pengajaran yang paling tepat adalah teori yang menyiapkan pengalaman descovery learning (belajar menemukan), sehingga memungkinkan para siswa mengembangkan informasi dan keterampilan yang telah dipelajari sebelumnya. Bruner mengajukan empat kaidah utama teori pengajaran yakni:
(a)    Teori pengajaran harus berhubungan dengan motivasi siswa, menggunakan kaidah – kaidah yang dapat  mendorong siswa mau dan mampu belajar bila mereka memasuki situasi belajar – mengajar.
(b)    Ia memusatkan perhatian kepada organisasi atau struktur isi yang akan dipelajari.
(c)    Perhatian utamanya kepada urutan pengalaman pelajaran.
(d)    Teori pengajaran harus memperhatikan sifat dan jarak dari penghargaan dan hukuman (reward dan punishment).

3.    Pendekatan Kaidah – kaidah Belajar
Sejumlah ahli mencoba mengidentifikasi kaidah – kaidah belajar hasil penelitian laboratorius yang dapat digunakan untuk situasi praktis. Pendekatan ini diajukan oleh Bugelski. Ia mengidentifikasi ada 59 saran yang ia yakin telah mempunyai dukungan yang cukup untuk dijadikan bahan dalam menyusun kaidah – kaidah yang relevan untuk praktek pendidikan dan pengajaran.
Dalam hubungannya dengan teori pengajaran Bugelski mengemukakan empat kaidah dasar yakni:
(a)    Teori pengajaran harus memberi tekanan kepada perhatian dan respon siswa terhadap bahan pengajaran.
(b)    Proses belajar memerlukan sejumlah waktu dan ada batas – batas jumlah kegiatan belajar dalam kurun waktu tersebut.
(c)    Pentingnya mengontrol motivasi individu dalam proses belajar – mengajar.
(d)    Pengetahuan yng dihasilkan sebaga kontrol respon dan ganjaran merupakan cara untuk membimbing perhatian dan tingkah laku siswa.

4.    Pendekatan Analisis Tugas
Pendekatan ini muncul karena ketidakpuasan terhadap teori pengajaran berdasarkan kaidah – kaidah belajar laboratoris. Mereka menyatakan bahwa studi belajar psikologis dapat bermanfaat bila menyiapkan suatu cara untuk menganalisis jenis tugas yang ada dalam latihan praktis temasuk dalam praktek pendidikan dan pengajaran. Pendekatan ini dipelopori oleh Robert Gagne dan Lesli Briggs yang menyatakan bahwa pendekatan analisis tugas hendaknya digunakan dalam menyusun teori pengajaran. Ia berpendapat bahwa kaidah – kaidah teori pengajaran dapat dikembangkan setelah dilakukan analisis tugas yang dilakukan terhadap tujuan pendidikan. Gagne berpendapat bahwa teori dan riset belajar psikologis dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis – jenis belajar yang berbeda dan mengatur jenis – jenis belajar tersebut dalam hubungan yang hierarkhis.

5.    Pendekatan Psikologis Humanistik
Seperangkat kaidah belajar dan pengajaran yang melukiskan pendekatan psikologis humanistik dikemukakan oleh Rogers. Ia membagi belajar dalam dua tipe yang umum dan luas yakni:
(a)    Tipe belajar yang rendah maknanya bagi siswa karena tujuan pendidikan ditentukan dan dipilih oleh orang lain.
(b)    Tipe belajar yang signifikan, bermakna dan berkualitas karena siswa terlibat di dalamnya berinisiatif, serta hasilnya dapat dinilai baik oleh siswa sendiri maupun oleh guru.
Kelima pendekatan itulah yang pada umumnya dijadikan dasar dalam menyusun dan mengembangkan teori – teori pengajaran.


0 komentar:

Posting Komentar


wYmiNoZ saRaNghaE^^ Copyright © 2009 Designed by Ipietoon Blogger Template for Bie Blogger Template Vector by DaPino